Monday, January 29, 2018

10:38

KARENA JAMAN DULU, TIDAK SAMA DENGAN SEKARANG.


*Disclaimer: Sebelumnya, ini adalah pengalaman pribadi dan buah pikiran saya. Saya tidak memaksa siapapun untuk setuju bahkan harus merubah dirinya. Apabila sampai kepada demikian, saya sangat bersyukur jika post ini membantu.

Suatu malam, saya bertanya pada Tuhan : "Tuhan, enak kali yah kalo saya bisa langsung ketemu sama rasul-rasul. Kayaknya mereka adalah salah seorang yang bisa sangat dipercaya. Karena mereka langsung bertemu sama Tuhan dan mendengar suara Tuhan secara gamblang. Kalo sekarang, kan gak ada." (Saya juga heran, kenapa saya selalu bertanya hal-hal aneh, yang kadang-kadang, orang bilang gak usahlah lu pedulikan.)

Lalu, tidak mendapat jawaban apa-apa. Kemudian, bertanyalah kepada Ibu saya, juga jawabannya tidak memuaskan. Katanya : "Loh, kan sekarang gantinya jadi pendeta." dan menurut saya, itu kurang menjawab pertanyaannya. Kemudian, lagi, saya sharing ke Suster, dan jawabannya hampir saja sempurna, "kan, ada Pendeta cici. Pendeta kan juga dipandu sama Tuhan. Karena kita ini orang-orang berdosa, makanya sudah susah deh mendengar suara Tuhan secara langsung. Tetapi kan, ada Roh Kudus yang menuntun Pendeta-Pendeti." Hmm... oke. Tapi kurang saja rasanya. Belum mencapai titik dimana saya bisa paham.

Tetapi, lagi-lagi, karena Dia gemas akan ke-lemot-an ini, akhirnya dijawab (yeah) "Yah kan, mereka itu harus membuat sebuah tulisan tentang semua yang Aku katakan, untuk di masa masa depan bisa menjadi panutan bagi Pendeta. Kalo misalkan Aku tidak langsung berbicara pada mereka, mereka tahu darimana? Kurang seru kalau Aku sendiri yang menuliskannya. Dan sekarang, merekalah yang kau bisa percaya, jika mereka dapat menafsirkan perkataanKu dengan tepat & benar."

Ohh... Iya... Iya... Itu alasannya, karena dulu mereka ditakdirkan untuk menulis segala sesuatunya dari semula-mula, untuk orang di masa yang akan datang nanti. Karena saya yakin Tuhan tahu apa yang akan terjadi jika seseorang bisa mendengar suaraNya secara langsung. Untuk hal ini, yasudahlah, leave it unanswered. Karena, otak ini sepertinya juga tidak sanggup untuk menerka-nerkanya.


xoxo,
Janice

Friday, January 12, 2018

11:47

MENGAPA KITA SELALU MERASA KEKURANGAN?


*Disclaimer:
Sebelumnya, ini adalah pengalaman pribadi dan buah pikiran saya. Saya tidak memaksa siapapun untuk setuju bahkan harus merubah dirinya. Apabila sampai kepada demikian, saya sangat bersyukur jika post ini membantu.

Di umur sekarang ini (23th) kadang-kadang aku merasa kalau pikiran semakin matang. Ya matang dalam menghadapi dunia dan segala kegilaannya. Kalau soal teliti dan sebagainya yah, masih dibilang kurang lah. Mau dibilang dewasa juga rasanya yah masih 1/4 deh. Tapi, bersyukur banget dengan ada kamar mandi, Transjakarta dan sudah punya kamar sendiri, jadi bisa merenungi kehidupan ini, sambil ngomong sendiri sama Tuhan. Hehe. Yes, saya suka ngomong sendiri, sampai teman dan Mami suka omelin. 

Sampai suatu malam, tiba-tiba pikiran yang lagi galau ini menemukan setitik pencerahan. Lagi ngomel-ngomelnya, ngedumel-ngedumelnya sama Tuhan "kenapa sih Tuhan, aku kok gak bisa kayak mereka? Aku pengen kayak mereka. Aku mau ini mau itu mau kayak ini mau kayak itu." (kan? masih 1/4 dewasa) terus Tuhan bilang : "Kamu bisanya ngedumel terus. Selama ini, pernah gak lihat yang sudah Aku lakukan untuk kamu?" Sepertinya Tuhan udah panas kupingnya dengerin aku ngomel terus kayak gitu. Jadi dijawab deh akhirnya (*berarti kalau mau dijawab ngedumel aja terus ;p gak deng.) JENG JENG!! Tuhan kan kalo jawab gitu yah, *jleb*. Aku langsung berpikir, oh ya bener juga yah. Selama ini, aku jarang banget refleksi ke kehidupanku, jarang seriusnya refleksiin hidup aku. Apa saja yang Tuhan sudah lakukan untuk aku? "Sebagian besar yang kamu minta udah SAYA kasih loh." terus, dilanjutin lagi : "Kamu inget kan, kalo berkat orang itu beda-beda? Berkat orang itu datengnya gak samaan?" hmmm, bener juga sih. Terus, mungkin saja, kita belum sanggup atau memang kita bukan talentanya di bidang yang kita iri dari orang lain. Tapi terkadang, kalo saya minta-minta terus, terus dikabulin, eh taunya zonk "Nah, baru kan rasain? Makanya, aku gak mau kasi kamu dari dulu. Sekarang rasain deh." Aku cuma bisa "Hehe." Terus, seringnya Tuhan juga ngomong melalui suster aku yang sudah 20 tahun mengabdi, she's really like my long lost grandma! She's such a faithful friend to Him. Dia bilang "cici, semua itu ngantri. Doa-doa juga semua ngantri. Tuhan pasti udah taro antriannya, tinggal tunggu aja kapan dipanggilnya dan dikabulinnya." OH YAH! ITU SUPER MAKE SENSE! Tuhan tidak cuma mengurus 1 manusia buluk (red-saya), tapi bermiliar orang. Yang sopan dong, antri. hehehe.

Jadi, intinya itu. Seperti quotes quotes terkenal "Don't compare your life to anybody else." "Count YOUR blessings." (bukan ngitungin berkat orang lain, emang digaji?) "Kamu selalu ngitungin berkat orang lain, sampe berkat kamu aja kamu gak urusin. Gimana mau merasa cukup? Gimana mau selalu bersyukur? Gimana mau merasa puas dengan hidup kamu yang sekarang?" Iye, iye.. Makanya di tahun ini mau buat resolusinya semua yang merubah sikap. lebih detail nulis resolusinya bukan cuma "BE A BETTER SELF" aja, tapi gak tau apa yang mau di-better-in. Ya kan? Melihat berkat orang lain, boleh. Malah harus didukung dan ikut senang (siapa tau impian kamu malah menjadi nyata di orang lain, dan kamu sedikit kecipratan? God works in a strange way). Tapi jangan sampai berkat sendiri berserakan.

(*Sedikit cerita: jadi saya dari dulu suka banget sama LINE. Mau kerja disana, karena super cute. Duh. Eh singkat cerita, gak masuk kualifikasi. Bbrp tahun kemudian, temen saya dapet klien LINE dari kantor agency dia. Eh ayo apa? Aku suka dikasi goodies sm dia. Karena dia tau aku suka barang lucu. dan ternyata, dia kerjaannya harus nyeketch nyeketch gitu, which aku GAK BISA TOTAL!)

Sebenernya banyak sih PM's thoughts ini. Cuma yang satu ini pertama yah, udah di 'dumel' in terus suruh post. Heehehe. Oh guys, buat yang mau nanya : God didn't talk to me in personal like I could hear HIS voice. I would be hardly PEE ON MY PANTS! Well, I'm not that good, pure, saint enuf to experience it yet. But, it somehow my inner self that talked to me (it's the spirit of Him). Or through those whom I care or care to me. 

Semoga bisa menjadi berkat yah post ini. Good Nite! See You!


xoxo,
Janice

Pageviews

Janice Angelica Liando. Powered by Blogger.